Kamis, 01 Desember 2011

PESAN LORD BADEN‐POWELL OF GILWELL YANG TERAKHIR

Para pramuka yang kucinta !

Jika kamu pernah melihat sandiwara “Peter Pan”, maka kamu akan ingat mengapa Pemimpin Bajak Laut selalu membuat pesan‐pesan terakhirnya sebelum ia meninggal, karena ia takut tak akan sempat lagi mengeluarkan isi hatinya, kalu tiba saatnya ia menutup mata nanti.
Demikian halnya dengan diriku. Meskipun waktu ini aku belum meninggal, namun saat itu akan tiba juga bagiku. Oleh karenanya aku ingin menyampaikan sekedar kata‐kata perpisahan untuk minta diri kepadamu.
Ingatlah, bahwa ini adalah pesanku yang terakhir bagimu. Oleh karena itu renungkanlah !
Saya telah memiliki kehidupan yang sangat bahagia dan harapanku mudah‐mudahan kamu sekalian
masing‐masing juga mengenyam kebahagiaan dalam hidupmu seperti aku.
Saya yakin, bahwa Tuhan menciptaan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk hidup berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan ataupun dari kesenangan bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan ialah dengan membuat dirimu sehat dan kuat, lahir dan batin sejak kamu masih anak‐anak, sehingga kamu dapat berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup jika kamu kelak telah dewasa. Usaha menyelidiki alam akan menimbulkan kesadaran dalam hatimu, betapa banyak keindahan dan keajaiban yang diciptakan
Tuhan di dunia ini supaya kamu dapat menikmatinya ! Bersyukurlah dengan sesuatu yang telah kamu dapatkan dan berbuatlah yang terbaik atas apa yang telah kamu dapatkan.
Lebih baik melihat suatu hal dari sisi baiknya daripada dari sisi buruknya. Cara yang benar untuk memperoleh kebahagiaan ialah dengan membahagiakan orang lain. Berusahalah agar kamu dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik daripada ketika kamu datang. Dan ketika tiba giliranmu untuk meninggalkan dunia ini, maka kamu akan meninggal dengan hati bahagia karena ketika masih hidup kamu tidak menyia‐nyiakan waktumu, tetapi telah kamu gunakan dengan sebaikbaiknya.
SEDIAlah dengan cara ini, untuk hidup bahagia dan meninggal dengan bahagia pula.
Letakanlah niat ini senantiasa dalam Janji/Satya Pramukamu, meskipun kamu sudah bukan anakanak lagi, dan Tuhan akan selalu menganugerahi pertolongan kepadamu dalam melaksanakan niatmu.


Temanmu,
Baden‐Powell Of Gilwell


(pesan ini ditemukan diantara kertas‐kertas Baden‐Powell, sesudah beliau meninggal pada tanggal 8 Januari 1941)

KEPRAMUKAAN DAN PROSES PENGEMBANGANNYA

I. PENDAHULUAN
1. Gerakan Pramuka didirikan oleh para tokoh Pandu dari berbagai Organisasi Kepanduan di Indonesia yang didorong oleh karena Adicita Bangsa, suatu cita-cita luhur Bangsa Indonesia, ialah:
a. Persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan yang adil dan makmur, materil dan spirituil, serta beradab melalui pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mulai bangkit dan Siaga sejak berdirinya Boedi Oetomo 20 Mei 1908.
b. Adicita Bangsa merupakan dorongan para pemuda Indonesia melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 untuk lebih Menggalang persatuan merebut kemerdekaan.
c. Dengan jiwa dan semangat Sumpah Pemuda inilah rakyat Indonesia berjuang untuk kemerdekaan Nusa dan Bangsa Indonesia yang di Proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 yang merupakan karunia dan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
d. Gerakan Kepanduan Nasional mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, jiwa kesatria yang patriotik telah mengantarkan para Pandu ke medan juang bahu membahu dengan para pemuda untuk mewujudkan Adicita rakyat Indonesia dalam menegakkan dan memandegani Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Gerakan Pramuka sebagai kelanjutan dan pembaharuan Gerakan Kepanduan Nasional dibentuk karena dorongan kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2. Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dilaksanakan lewat Kepramukaan untuk mencapai tujuannya, ialah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak.

3. Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dimaksudkan dan diartikan secara luas sebagai suatu proses pembinaan sepanjang hayat yang berkesinambungan atas peserta didik baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dengan sasaran menjadikan mereka sebagai manusia mandiri, peduli, bertanggung-jawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat.



II. MATERI POKOK
1. Pelaksanaan pendidikan dalam Gerakan Pramuka dilakukan lewat kepramukaan dengan harapan pada peserta didik akan timbul kesadaran bahwa:
a. Yang dihasilkan dari proses pendidikan ialah adanya peningkatan ketahanan pada bidang mental/spiritual, moral, pisik, intelektual, emosi dan sosial.
b. Proses pendidikan tidak sama dengan proses pengajaran.
c. Pendidikan lewat kepramukaan pada hakekatnya dilakukan oleh peserta didik sendiri, karena peserta didik difungsikan oleh pembinanya sebagai subyek pendidikan, merekalah yang merencanakan kegiatan dan mereka pula yang melaksanakannya, sedang pembina berfungsi sebagai pembimbing, fasilitator, konsultan dengan pemasok metode apa yang tepat digunakan pada masing-masing acara kegiatan tersebut.

2. Gerakan Pramuka menggunakan pertemuan sebagai alat pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka karena proses pendidikan terjadi pada pertemuan yang interaktif dan komunikatif.
Pertemuan interaktif dan komunikatif yang bersifat edukatif dilaksanakan dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang berkesinambungan, teratur, terarah dan terencana yang dilakukan oleh dan untuk peserta didik sendiri dengan dukungan orang dewasa yang bertindak sebagai mitra mereka.

3. Kepramukaan merupakan:
a. Proses kegiatan belajar sendiri yang progresif (maju dan meningkat) bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, yaitu adanya pengembangan mental/spiritual, moral, pisik, intelektual, emosi dan sosial yang akan sangat bermanfaat bagi diri mereka baik sebagai individu maupun anggota masyarakat yang mandiri, peduli, bertanggungjawab dan memegang teguh komitmennya.
b. Sistem pembinaan dan pengembangan sumber daya (potensi) kaum muda agar menjadi warga negara yang berkualitas yang mampu memberikan sumbangan positif bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat.

4. Keberhasilan kepramukaan ditentukan oleh efektif dan efisiennya pertemuan interaktif dan komunikatif peserta didik.

5. Kepramukaan merupakan proses pendidikan sepanjang hayat
a. Kepramukaan merupakan pelengkap pendidikan di sekolah dan pendidikan dalam keluarga; dengan demikian kegiatan kepramukaan harus mampu mewadahi dan mengisi kebutuhan peserta didik yang tidak terpenuhi pada kedua pusat pendidikan tersebut.
b. Melalui kepramukaan peserta didik menemukan dunia lain di luar ruangan kelas (sekolah), mereka saling bertukar pendapat, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam proses pendidikan.
c. Kepramukaan mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik, mengembangkan minat melakukan penelitian untuk mendapatkan temuan-temuan pengembangan kreativitas dalam bidang teknologi maupun sosial budaya, pengembaraan/penjelajahan, serta pengabdian masyarakat.
d. Kepramukan sebagai proses pendidikan mandiri dalam bentuk kegiatan kreatif, rekreatif yang edukatif, harus dirasakan oleh peserta didik sebagai sesuatu yang menyenangkan, menarik, tidak menjemukan, dan tidak adanya paksaan dalam bergiat dan berlangsung secara berkesinambungan sepanjang hayatnya.

7. Proses Pengembangan Kepramukaan
a. Abad ke-21 adalah abad peningkatan kemajuan teknologi canggih, komunikasi canggih dan liberalisasi ekonomi yang tidak mengenal batas negara, hal ini pasti berdampak positif dan negatif. Dampak positif maupun negatif dari peningkatan kemajuan tersebut akan merupakan tantangan berat terhadap perkembangan dan pertumbuhan bidang ekonomi, sosial, budaya suatu negara yang sedang berkembang.
Tantangan yang dihadapi masyarakat khususnya masyarakat kaum muda antara lain:
1) masalah kependudukan;
2) meningkatnya kebutuhan;
3) meningkatnya penyakit;
4) meningkatnya penyalahgunaan obat terlarang/narkoba;
5) meningkatnya tingkah laku sosial;
6) perubahan nilai sosial;
7) masalah lapangan kerja;
8) pelestarian alam dan lingkungan;
9) kepedulian sosial.

Tantangan-tantangan ini berdampak luas terhadap perkembangan mental/spiritual, moral, fisik, intelektual, emosi, sosial kaum muda baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, padahal kaum muda adalah pelaku dan pengelola proses kehidupan serta penghidupan bangsa dan negara dimasa mendatang.
b. Dalam menghadapi tantangan tersebut, kepramukaan perlu dipertajam dengan kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan IMTAQ dan IPTEK.
c. Dengan mengantisipasi adanya tantangan yang timbul pada abad ke 21 tersebut, Gerakan Pramuka pada Musyawarah Nasional VI di Jakarta menetapkan kebijakan perlunya disusun:
1) paradigma baru;
2) visi baru;
3) misi baru;


d. Paradigma baru, visi baru, misi baru Gerakan Pramuka tertampung pada:
1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
2) Rencana Strategik Gerakan Pramuka 1999 - 2004 "Panca Karsa Utama".
3) Pendidikan Nilai Gerakan Pramuka.
e. Dalam menghadapi kepramukaan abad ke-21 Renstra 1999 - 2004 menetapkan prioritas program peningkatan mutu penyelenggaraan kepramukaan pada ketahanan mental, moral, fisik, intelektual, emosi dan sosial, sehingga para peserta didik mampu menghadapi tantangan yang timbul dalam abad ke-21 tersebut dengan jalan menyajikan kegiatan yang efektif dan efisien yang memberikan pengalaman totalitas kepada para Pramuka yang sasarannya menjadikan mereka sebagai kader bangsa yang sekaligus kader pembangunan yang memiliki:
a. sikap dan moral Pancasila;
b. keterampilan manajerial dan kepemimpinan yang Pancasilais;
c. keterampilan kepramukaan;
d. sikap dan jiwa kewirausahaan.

8. Kepramukaan merupakan suatu sistem pendidikan (Scouting An Educational System)
Kepramukaan akan dapat dilaksanakan dengan baik bilamana unsur-unsur yang didalamnya saling berperan aktif dan terkait satu dengan yang lain.
Unsur-unsur kepramukaan tersebut adalah:
a. Peserta didik sebagai subyek pendidikan;
b. Program Kegiatan Peserta Didik (PRODIK), yang menarik dan menyenangkan, yang disusun oleh peserta didik dengan bimbingan dan bantuan Pembina Pramuka;
c. Prinsip Dasar Kepramukaan & Metode Kepramukaan;
d. Kode Kehormatan Pramuka;
e. Pembina Pramuka;
f. Masyarakat;
g. Alam terbuka;
Dalam kegiatan kepramukaan unsur-unsur tersebut di atas, saling menunjang, saling mendukung dan mengait sehingga akan terjadi suasana kegiatan yang kreatif-rekretif dan edukatif.

III. PENUTUP
1. Kepramukaan adalah suatu gerakan, suatu proses, suatu aktivitas yang dinamis dan selalu bergerak maju.
2. Kepramukaan sebagai proses pendidikan dalam bentuk kegiatan bagi remaja dan pemuda itu dimanapun dan kapanpun selalu berubah sesuai dengan kepentingan, kebutuhan dan kondisi setempat serta memberikan darma dan bakti sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
3. Dalam kepramukaan, para anggota dewasa (Pembina Pramuka) tidak hanya mendapat kesempatan untuk beribadah dalam membantu kaum muda, tetapi juga menghadapi tantangan dalam membina berinteraksi dan saling pengertian dengan kaum muda sebagai mitra mereka .

KEPUSTAKAAN/REFERENSI
1. Keputusan Presiden RI No. 34 Tahun 1999 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 107 Tahun 1999, tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

3. Scouting "AN EDUCATIOBAL SYSTEM"

4. Makalah "Kepramukaan Dalam Abad ke- 21 Yang Penuh Tantangan"
Drs. H. Endy R. Atmasulistya, Kepala Lemdikanas.

5. Napitupulu, Washington P, Prof Dr. PENDIDIKAN NILAI GERAKAN PRAMUKA - Jakarta, Kwarnas1999