Jumat, 17 Juni 2011

ADA GULA ADA SEMUT

Para Pemain:

Narator : ……………………………………..(Di belakang panggung. Suaranya tegas dan jelas)

Aisyah (Agung) : ……………………………(Banci, polisi yang menyamar, gagah)
Penjahat 1 : ………………………………… (Galak, jagoan, tapi bodoh)
Penjahat 2 : …………………………………(Penakut, curang, licik)

Aisyah : ………………………………(Tokoh utama: ayu, penurut, alim, pendiam, lembut)
Hesty : ……………………………………….(Teman Aisyah: kaya, sombong)
Diana : ………………………………(Teman Aisyah: tomboy, jagoan, sombong)
Rina : ………………………………..(Teman Aisyah: pintar, sombong)

Fahri : ……………………………….(Tokoh utama: hitam, bewokan, jelek, tapi percaya diri, pemimpin)
Iwan Fulus : ……………………………….(Teman Fahri: Kaya, sombong)
Joko Kwat : ………………………………..(Teman Fahri: macho, jagoan, sombong)
Raden Pintar : ……………………………(Teman Fahri: pintar, sombong)

Guru 1 :………………………………………..(Laki-laki: selalu tampak bingung, sok sibuk)
Guru 2 : …………………………………………….(Laki-laki: selalu setuju dengan Guru 1)

Figuran 1 : ……………………………………………(para siswi + 10 orang)
Figuran 2 : …………………………………………….…(para siswa + orang)



SINOPSIS

Di sebuah sekolah terdapat dua geng yang selalu bersaing menjadi yang terhebat yaitu Geng Gula dan Geng Semut. Anggota Geng Gula adalah Aisyah, Hesty, Diana, dan Rina. Sedangkan anggota Geng Semut adalah Fahri, Iwan, Joko, dan Raden. Persaingan mereka sering menjurus kepada perkelahian. Hal ini memusingkan para guru. Para guru pun meminta bantuan polisi untuk mendamaikan mereka. Apakah perdamaian itu akan terwujud? Lihat saja nanti!


Bekasi, 12 Mei 2009

Nurul Amin

Skenario Drama

ADA GULA ADA SEMUT

Narator : Assalamualaikum wr.wb. Bapak dan Guru yang kami hormati. Rekan-rekan yang dimuliakan Allah SWT. Perkenankanlah kami untuk mencoba menguji keterampilan dalam bermain drama, yang kami beri judul Ada Gula Ada Semut. Selamat menyaksikan!

(Musik….)

Aisyah (Agung) naik ke atas panggung. Ia berlenggak-lenggok seperti wanita, berjalan mengelilingi panggung dengan kemayu. Tiba-tiba ia jatuh. Ia bangun dan berjalan lagi, tetapi dengan gaya laki-laki. Ia lupa bahwa ia perempuan. Ia berjalan seperti perempuan lagi.

Ada dua penjahat naik ke atas panggung mengikuti Aisyah. Aisyah ketakutan dan lari, tapi kemudian ia tertangkap.

Aisyah : Am…am..ampun, Bang. Saya jangan diapa-apain, Bang. (Takut)
Penjahat 1 : (Tertawa) Gua ga mau ngapa-ngapain Lu. Gua hanya pengen meluk Lu. Lu mau kan? Ha ha ha…
Penjahat 2 : Bang, masa mau meluk doang….kagak enak. Kita juga mau ngerampok dia sekalian….(Heran)
Penjahat 1 : (Marah) Ya iya lah…masa ya iya dong…Gua kan cuma ngomong doang!
Penjahat 2 : Abang ini gimana sih!!! Sekarang Abang malah cumen pengen ngomong doang….Kapan kita ngerampoknya, Bang????
Penjahat 1 : Dasar goblok, Lu!!! Ini kita lagi ngerampok!!!
Aisyah : Iya, goblok Lu!!! (Menimpali)
Penjahat 1 : Nah, hebat Lu tau kalo temen gua goblok. Dia emang goblok. (Bicara ke Aisyah)
Penjahat 2 : Abang kok malah ngebelain dia…Jangan begitu dong, Bang! Kita kan ngerampok udah lama. Abang malah ngebelain dia.
Penjahat 1 : Lu berani ama gua???!!!
Penjahat 2 : Abang ngajak saya berantem? Saya kagak takut, Bang…..


(Musik…)
Penjahat 1 dan 2 berkelahi. Aisyah (Agung) merapikan pakaiannya. Kedua penjahat kelelahan. Aisyah mengeluarkan pistol dari bajunya lalu menodong keduanya.Kedua penjahat itu heran.

Aisyah : Gua ini polisi. Gua lagi menyamar. Ayo, ikut gua ke kantor polisi!!!

Guru 1 dan 2 naik ke panggung. Guru 1 berbicara. Guru 2 selalu bilang “Betul, Setuju, Ya, Oke, …”

Guru 1 : Para hadirin dan hadirat yang kami muliakan. Atas nama dewan guru, kami meminta maaf. Aisyah yang tadi itu bukan Aisyah yang sesungguhnya. Itu Aisyah gadungan. Namanya Agung. Aisyah yang menjadi tokoh utama dalam drama ini cantik banget. Semua orang menyukainya. Selamat menyaksikan!!!
Narator : Suatu hari, di sebuah sekolah, di dalam kelas, sekelompok murid sedang belajar….

(Musik….) Masuk ke drama inti…
Suasana kelas gaduh, ramai, kacau. Tiba-tiba suasana menjadi sepi. Anggota Geng Gula masuk kelas.

Figuran 1 : Sssssstt….Anggota Geng Gula mau masuk kelas. Semua diam….
Narator : Gadis cantik ini bernama Hesty. Ia anak orang kaya. Bapaknya pemilik 2 ribu pabrik di seluruh dunia. Ibunya mempunyai 2 ribu toko di Amerika, 2 ribu toko di Eropa, 2 ribu toko di Afrika, dan 1 toko di Rawa Silem. Hesty anak tunggal. Uang jajannya sehari 1 juta. (Hesty masuk ke panggung dan berjalan seperti peragawati)
Gadis berikutnya adalah Diana. Bapaknya pelatih tinju yang sangat terkenal di seluruh dunia. Ibunya atlet karate tingkat dunia. Diana menjadi juara karate se-Eropa dan Asia selama lima kali. Ia belum terkalahkan. (Diana masuk kelas dan berjalan seperti peragawati)

Gadis berikutnya adalah Rina. Bapaknya profesor di bidang matematika. Ibunya profesor di bidang fisika. Rina adalah jago kimia. Ia menjadi juara dunia olimpiade matematika, kimia, dan fisika sedunia. (Rina masuk kelas dan berjalan seperti peragawati).

Gadis terakhir adalah….Aisyah. Ayahnya guru madrasah aliyah di Bekasi Utara. Ibunya guru taman kanak-kanak. Aisyah sangat pemalu. Kalau jalan selalu menundukkan pandangan. Senyumnya manis. Gayanya berwibawa. Ia sangat lembut. (Aisyah masuk ke panggung dan berjalan seperti peragawati)

Musik berganti menjadi lebih keras dan seram…..

Figuran 2 : Sssstttt……..Semua diam….Anggota Geng Semut mau masuk kelaaaas…..
Narator : Pemuda tampan ini bernama Iwan. Ia dijuluki Iwan Fulus karena ia anak orang kaya. Uangnya banyak. Ayahnya memiliki pabrik minyak. Barack Obama adalah teman dekat ayahnya. (Iwan masuk ke panggung dan berjalan berkeliling panggung).

Pemuda berikutnya bernama Joko. Bapaknya mantan atlet angkat besi. Ibunya juga. Karena
Joko sangat kuat, ia dijuluki Joko Kwat oleh teman-temannya. Kalau ada mobil mogok, Joko selalu dipanggil. Ia bukan mendorong mobil itu. Ia mengangkatnya dengan sebelah tangan. Joko memang kuat. (Joko masuk ke panggung dan berjalan berkeliling panggung).

Pemuda berikutnya bernama Raden. Ayahnya memiliki IQ 200. Ibunya juga. IQ ini menurun kepada Raden. Raden sangat pintar. Karena itu, ia dijuluki Raden Pintar. IQ-nya 300. Kebayang ga sih….ada orang dengan IQ setinggi itu??? (Raden memasuki panggung dan berjalan berkeliling)

Itulah anggota Geng Semut….

Fahri : (Di belakang panggung, berteriak) Tunggu dulu…..Tunggu…Masih kurang satu…… Woi….sebut dong…..
Narator : Oh, masih ada ya? Maaf, saya ga biasa memperkenalkan orang jelek….Kamu memperkenalkan sendiri aja, ya? Saya mau pulang ah…..da…..
Fahri : (Berteriak dari belakang panggung) Musiiiiiiiiiiikkkkk!!! (Musik….Fahri naik ke panggung)

Suasana panas…Saling pandang antara Geng Gula dan Geng Semut. Mereka sama-sama mau memukul……Tiba-tiba Guru 1 dan Guru 2 masuk kelas. (Guru 1 dan Guru 2 naik ke panggung)

Guru 1 : Ehm…ehm…..(Berdehem kuat diikuti Guru 2. Mereka memandangi para siswa. Perkelahian tidak jadi.) Addddduuuhhh, aku lupa bawa pulpen…..
Guru 2 : Sama…..
Guru 1 : Anak-anak…Maaf ya, Bapak lupa bawa pulpen. Kalian baca-baca buku dulu, ya?....
Guru 2 : Ya? Denger tuh? Ya?.....

Guru 1 dan Guru 2 turun panggung. Para murid saling pandang. Mereka pun saling melempar isi tas. Para figuran menyoraki. Suasana kelas sangat gaduh. Musik mengalun keras. Kelas pun berantakan. Guru 1 dan Guru 2 masuk kelas. Mereka terkena lemparan benda-benda. Mereka tetap tidak bisa mendamaikan.

Guru 1 : Diam!!!!!
Guru 2 : Diam!!!! (Ga mempan, ga didengerin murid. Mereka pun berteriak berbarengan)
Guru 1 dan 2`: DIIIIIAAAAAAAAAM……….(Seluruh murid terdiam)
Guru 1 : Kalian sudah kelewatan!!!
Guru 2 : Betul!
Guru 1 : Kalian sudah keterlaluan!!!
Guru 2 : Betul!
Guru 1 : Kalian tidak mendengarkan ucapan saya!!!
Guru 2 : Betul!
Guru 1 : Kalian mau melawan saya, haaahhhh????
Guru 2 : Betuuuullllll…..(Guru 1 memelototi Guru 2. Guru 2 diam dan menunduk)
Aisyah : (Maju mendekati Guru 1 dan Guru 2 karena didorong-dorong temannya) Maafkan kesalahan kami, Paak…Maafin, ya, Paak….
Guru 1 : Huh !!!! (Membuang muka lalu menghadap ke siswa laki-laki. Guru 2 juga.)
Fahri : (Maju mendekati Guru 1 dan Guru 2 karena didorong-dorong temannya) Maafkan kesalahan kami, Paak…Maafin, ya, Paaak….
Guru 1 : Huh!!!! (Membuang muka lalu menghadap ke belakang panggung. Guru 2 juga. Sesaat suasana hening. Musik mengalun pelan lalu keras. Para siswa ribut lagi. Guru 1 dan Guru 2 kebingungan.)

Dor! Dor! Dor!!!! Suara tembakan berkali-kali. Musik langsung berhenti. Suasana mencekam. Semua ketakutan. Aisyah (Agung) dan dua penjahat memasuki panggung.

Agung : Ada apa ini? Kalian lagi ribut, ya?
Penjahat 1 : Tangkap aja mereka, Pak!!
Penjahat 2 : Ya, Pak….mereka kan ribut juga seperti kami. Tugas Bapak kan menangkap orang yang membuat keributan…
Agung : Betul juga kamu…..Siapa yang buat keributan di sini? Jawab!!!!!
Fahri : Bu..bu..bukan, Pak….Kami ga ribut kok…..(Fahri maju karena didorong teman-temannya)
Aisyah : I..i…iya, Pak..kami gak ribut, kok..beneran, Pak….sumpah deeeh….(Aisyah maju didorong teman-temannya)
Penjahat 1 : Bohong, Pak….Mereka pasti ribut…..Mereka pasti berantem….
Penjahat 2 : Iya, Pak….Buktinya, kelas ini berantakan banget….pasti berantem, Pak….

Hesty, Diana, Rina, Iwan, Joko, dan Raden berbaris. Dikomandaoi oleh Joko, mereka berkata seperti membaca Dasadarma Pramuka. Mereka berteriak:

Koor : Hesty, Diana, Rina, Iwan, Joko, Raden, Kami, Siswa-siswi sekolah madrasah aliyah. Kami, 1. tidak pernah berkelahi. 2. kami tidak pernah mencuri. 3. kami tidak pernah berbohong. 4. kami rajin menabung dan mencuci tangan sebelum makan. 5. percaya deeeh…percaya koooookkkk…..
Agung : Ini baru anak sekolahan. Kalian tidak suka tawuran. Kalian tidak suka geng-gengan. Tidak seperti kalian. Kerjaannya hanya bikin susah orang……

(Agung, penjahat 1, dan penjahat 2 meninggalkan panggung. Guru 1 dan Guru 2 bangun dari pingsan. Para siswa kembali ribut…..)

Guru 1 : Stoooooop!!! (Berteriak)
Guru 2 : Stooooooop!!!! (Berteriak. Karena tidak didengarkan, mereka teriak bersama.)
Guru 1 dan 2: STOOOOOOOP!!!!! (Seluruh murid berhenti berkelahi.)
Aisyah : Ada apa, Pak? Kita lagi asyik nih…..
Guru 1 : Waktunya sudah habis…..Dramanya sudah selesai.
Guru 2 : Betul!!!!
Seluruh siswa: Ooooooooohhh…..

Narator : (Naik ke panggung). Demikianlah penampilan kami. Kami mohon maaf kalau ada adegan atau dialog yang kurang berkenan. Semua ini murni bersifat hiburan. Kepada guru-guru, kami mohon maaf kalau terdapat banyak kekeliruan. Terima kasih kepada semuanya. Doakan agar kami dapat memberikan yang terbaik buat bangsa ini. Amin ya rabbal alamin.

Wassalaamualaikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar