Para Pemain:
Narator : ……………………………………..(Di belakang panggung. Suaranya tegas dan jelas)
Aisyah (Agung) : ……………………………(Banci, polisi yang menyamar, gagah)
Penjahat 1 : ………………………………… (Galak, jagoan, tapi bodoh)
Penjahat 2 : …………………………………(Penakut, curang, licik)
Aisyah : ………………………………(Tokoh utama: ayu, penurut, alim, pendiam, lembut)
Hesty : ……………………………………….(Teman Aisyah: kaya, sombong)
Diana : ………………………………(Teman Aisyah: tomboy, jagoan, sombong)
Rina : ………………………………..(Teman Aisyah: pintar, sombong)
Fahri : ……………………………….(Tokoh utama: hitam, bewokan, jelek, tapi percaya diri, pemimpin)
Iwan Fulus : ……………………………….(Teman Fahri: Kaya, sombong)
Joko Kwat : ………………………………..(Teman Fahri: macho, jagoan, sombong)
Raden Pintar : ……………………………(Teman Fahri: pintar, sombong)
Guru 1 :………………………………………..(Laki-laki: selalu tampak bingung, sok sibuk)
Guru 2 : …………………………………………….(Laki-laki: selalu setuju dengan Guru 1)
Figuran 1 : ……………………………………………(para siswi + 10 orang)
Figuran 2 : …………………………………………….…(para siswa + orang)
SINOPSIS
Di sebuah sekolah terdapat dua geng yang selalu bersaing menjadi yang terhebat yaitu Geng Gula dan Geng Semut. Anggota Geng Gula adalah Aisyah, Hesty, Diana, dan Rina. Sedangkan anggota Geng Semut adalah Fahri, Iwan, Joko, dan Raden. Persaingan mereka sering menjurus kepada perkelahian. Hal ini memusingkan para guru. Para guru pun meminta bantuan polisi untuk mendamaikan mereka. Apakah perdamaian itu akan terwujud? Lihat saja nanti!
Bekasi, 12 Mei 2009
Nurul Amin
Skenario Drama
ADA GULA ADA SEMUT
Narator : Assalamualaikum wr.wb. Bapak dan Guru yang kami hormati. Rekan-rekan yang dimuliakan Allah SWT. Perkenankanlah kami untuk mencoba menguji keterampilan dalam bermain drama, yang kami beri judul Ada Gula Ada Semut. Selamat menyaksikan!
(Musik….)
Aisyah (Agung) naik ke atas panggung. Ia berlenggak-lenggok seperti wanita, berjalan mengelilingi panggung dengan kemayu. Tiba-tiba ia jatuh. Ia bangun dan berjalan lagi, tetapi dengan gaya laki-laki. Ia lupa bahwa ia perempuan. Ia berjalan seperti perempuan lagi.
Ada dua penjahat naik ke atas panggung mengikuti Aisyah. Aisyah ketakutan dan lari, tapi kemudian ia tertangkap.
Aisyah : Am…am..ampun, Bang. Saya jangan diapa-apain, Bang. (Takut)
Penjahat 1 : (Tertawa) Gua ga mau ngapa-ngapain Lu. Gua hanya pengen meluk Lu. Lu mau kan? Ha ha ha…
Penjahat 2 : Bang, masa mau meluk doang….kagak enak. Kita juga mau ngerampok dia sekalian….(Heran)
Penjahat 1 : (Marah) Ya iya lah…masa ya iya dong…Gua kan cuma ngomong doang!
Penjahat 2 : Abang ini gimana sih!!! Sekarang Abang malah cumen pengen ngomong doang….Kapan kita ngerampoknya, Bang????
Penjahat 1 : Dasar goblok, Lu!!! Ini kita lagi ngerampok!!!
Aisyah : Iya, goblok Lu!!! (Menimpali)
Penjahat 1 : Nah, hebat Lu tau kalo temen gua goblok. Dia emang goblok. (Bicara ke Aisyah)
Penjahat 2 : Abang kok malah ngebelain dia…Jangan begitu dong, Bang! Kita kan ngerampok udah lama. Abang malah ngebelain dia.
Penjahat 1 : Lu berani ama gua???!!!
Penjahat 2 : Abang ngajak saya berantem? Saya kagak takut, Bang…..
(Musik…)
Penjahat 1 dan 2 berkelahi. Aisyah (Agung) merapikan pakaiannya. Kedua penjahat kelelahan. Aisyah mengeluarkan pistol dari bajunya lalu menodong keduanya.Kedua penjahat itu heran.
Aisyah : Gua ini polisi. Gua lagi menyamar. Ayo, ikut gua ke kantor polisi!!!
Guru 1 dan 2 naik ke panggung. Guru 1 berbicara. Guru 2 selalu bilang “Betul, Setuju, Ya, Oke, …”
Guru 1 : Para hadirin dan hadirat yang kami muliakan. Atas nama dewan guru, kami meminta maaf. Aisyah yang tadi itu bukan Aisyah yang sesungguhnya. Itu Aisyah gadungan. Namanya Agung. Aisyah yang menjadi tokoh utama dalam drama ini cantik banget. Semua orang menyukainya. Selamat menyaksikan!!!
Narator : Suatu hari, di sebuah sekolah, di dalam kelas, sekelompok murid sedang belajar….
(Musik….) Masuk ke drama inti…
Suasana kelas gaduh, ramai, kacau. Tiba-tiba suasana menjadi sepi. Anggota Geng Gula masuk kelas.
Figuran 1 : Sssssstt….Anggota Geng Gula mau masuk kelas. Semua diam….
Narator : Gadis cantik ini bernama Hesty. Ia anak orang kaya. Bapaknya pemilik 2 ribu pabrik di seluruh dunia. Ibunya mempunyai 2 ribu toko di Amerika, 2 ribu toko di Eropa, 2 ribu toko di Afrika, dan 1 toko di Rawa Silem. Hesty anak tunggal. Uang jajannya sehari 1 juta. (Hesty masuk ke panggung dan berjalan seperti peragawati)
Gadis berikutnya adalah Diana. Bapaknya pelatih tinju yang sangat terkenal di seluruh dunia. Ibunya atlet karate tingkat dunia. Diana menjadi juara karate se-Eropa dan Asia selama lima kali. Ia belum terkalahkan. (Diana masuk kelas dan berjalan seperti peragawati)
Gadis berikutnya adalah Rina. Bapaknya profesor di bidang matematika. Ibunya profesor di bidang fisika. Rina adalah jago kimia. Ia menjadi juara dunia olimpiade matematika, kimia, dan fisika sedunia. (Rina masuk kelas dan berjalan seperti peragawati).
Gadis terakhir adalah….Aisyah. Ayahnya guru madrasah aliyah di Bekasi Utara. Ibunya guru taman kanak-kanak. Aisyah sangat pemalu. Kalau jalan selalu menundukkan pandangan. Senyumnya manis. Gayanya berwibawa. Ia sangat lembut. (Aisyah masuk ke panggung dan berjalan seperti peragawati)
Musik berganti menjadi lebih keras dan seram…..
Figuran 2 : Sssstttt……..Semua diam….Anggota Geng Semut mau masuk kelaaaas…..
Narator : Pemuda tampan ini bernama Iwan. Ia dijuluki Iwan Fulus karena ia anak orang kaya. Uangnya banyak. Ayahnya memiliki pabrik minyak. Barack Obama adalah teman dekat ayahnya. (Iwan masuk ke panggung dan berjalan berkeliling panggung).
Pemuda berikutnya bernama Joko. Bapaknya mantan atlet angkat besi. Ibunya juga. Karena
Joko sangat kuat, ia dijuluki Joko Kwat oleh teman-temannya. Kalau ada mobil mogok, Joko selalu dipanggil. Ia bukan mendorong mobil itu. Ia mengangkatnya dengan sebelah tangan. Joko memang kuat. (Joko masuk ke panggung dan berjalan berkeliling panggung).
Pemuda berikutnya bernama Raden. Ayahnya memiliki IQ 200. Ibunya juga. IQ ini menurun kepada Raden. Raden sangat pintar. Karena itu, ia dijuluki Raden Pintar. IQ-nya 300. Kebayang ga sih….ada orang dengan IQ setinggi itu??? (Raden memasuki panggung dan berjalan berkeliling)
Itulah anggota Geng Semut….
Fahri : (Di belakang panggung, berteriak) Tunggu dulu…..Tunggu…Masih kurang satu…… Woi….sebut dong…..
Narator : Oh, masih ada ya? Maaf, saya ga biasa memperkenalkan orang jelek….Kamu memperkenalkan sendiri aja, ya? Saya mau pulang ah…..da…..
Fahri : (Berteriak dari belakang panggung) Musiiiiiiiiiiikkkkk!!! (Musik….Fahri naik ke panggung)
Suasana panas…Saling pandang antara Geng Gula dan Geng Semut. Mereka sama-sama mau memukul……Tiba-tiba Guru 1 dan Guru 2 masuk kelas. (Guru 1 dan Guru 2 naik ke panggung)
Guru 1 : Ehm…ehm…..(Berdehem kuat diikuti Guru 2. Mereka memandangi para siswa. Perkelahian tidak jadi.) Addddduuuhhh, aku lupa bawa pulpen…..
Guru 2 : Sama…..
Guru 1 : Anak-anak…Maaf ya, Bapak lupa bawa pulpen. Kalian baca-baca buku dulu, ya?....
Guru 2 : Ya? Denger tuh? Ya?.....
Guru 1 dan Guru 2 turun panggung. Para murid saling pandang. Mereka pun saling melempar isi tas. Para figuran menyoraki. Suasana kelas sangat gaduh. Musik mengalun keras. Kelas pun berantakan. Guru 1 dan Guru 2 masuk kelas. Mereka terkena lemparan benda-benda. Mereka tetap tidak bisa mendamaikan.
Guru 1 : Diam!!!!!
Guru 2 : Diam!!!! (Ga mempan, ga didengerin murid. Mereka pun berteriak berbarengan)
Guru 1 dan 2`: DIIIIIAAAAAAAAAM……….(Seluruh murid terdiam)
Guru 1 : Kalian sudah kelewatan!!!
Guru 2 : Betul!
Guru 1 : Kalian sudah keterlaluan!!!
Guru 2 : Betul!
Guru 1 : Kalian tidak mendengarkan ucapan saya!!!
Guru 2 : Betul!
Guru 1 : Kalian mau melawan saya, haaahhhh????
Guru 2 : Betuuuullllll…..(Guru 1 memelototi Guru 2. Guru 2 diam dan menunduk)
Aisyah : (Maju mendekati Guru 1 dan Guru 2 karena didorong-dorong temannya) Maafkan kesalahan kami, Paak…Maafin, ya, Paak….
Guru 1 : Huh !!!! (Membuang muka lalu menghadap ke siswa laki-laki. Guru 2 juga.)
Fahri : (Maju mendekati Guru 1 dan Guru 2 karena didorong-dorong temannya) Maafkan kesalahan kami, Paak…Maafin, ya, Paaak….
Guru 1 : Huh!!!! (Membuang muka lalu menghadap ke belakang panggung. Guru 2 juga. Sesaat suasana hening. Musik mengalun pelan lalu keras. Para siswa ribut lagi. Guru 1 dan Guru 2 kebingungan.)
Dor! Dor! Dor!!!! Suara tembakan berkali-kali. Musik langsung berhenti. Suasana mencekam. Semua ketakutan. Aisyah (Agung) dan dua penjahat memasuki panggung.
Agung : Ada apa ini? Kalian lagi ribut, ya?
Penjahat 1 : Tangkap aja mereka, Pak!!
Penjahat 2 : Ya, Pak….mereka kan ribut juga seperti kami. Tugas Bapak kan menangkap orang yang membuat keributan…
Agung : Betul juga kamu…..Siapa yang buat keributan di sini? Jawab!!!!!
Fahri : Bu..bu..bukan, Pak….Kami ga ribut kok…..(Fahri maju karena didorong teman-temannya)
Aisyah : I..i…iya, Pak..kami gak ribut, kok..beneran, Pak….sumpah deeeh….(Aisyah maju didorong teman-temannya)
Penjahat 1 : Bohong, Pak….Mereka pasti ribut…..Mereka pasti berantem….
Penjahat 2 : Iya, Pak….Buktinya, kelas ini berantakan banget….pasti berantem, Pak….
Hesty, Diana, Rina, Iwan, Joko, dan Raden berbaris. Dikomandaoi oleh Joko, mereka berkata seperti membaca Dasadarma Pramuka. Mereka berteriak:
Koor : Hesty, Diana, Rina, Iwan, Joko, Raden, Kami, Siswa-siswi sekolah madrasah aliyah. Kami, 1. tidak pernah berkelahi. 2. kami tidak pernah mencuri. 3. kami tidak pernah berbohong. 4. kami rajin menabung dan mencuci tangan sebelum makan. 5. percaya deeeh…percaya koooookkkk…..
Agung : Ini baru anak sekolahan. Kalian tidak suka tawuran. Kalian tidak suka geng-gengan. Tidak seperti kalian. Kerjaannya hanya bikin susah orang……
(Agung, penjahat 1, dan penjahat 2 meninggalkan panggung. Guru 1 dan Guru 2 bangun dari pingsan. Para siswa kembali ribut…..)
Guru 1 : Stoooooop!!! (Berteriak)
Guru 2 : Stooooooop!!!! (Berteriak. Karena tidak didengarkan, mereka teriak bersama.)
Guru 1 dan 2: STOOOOOOOP!!!!! (Seluruh murid berhenti berkelahi.)
Aisyah : Ada apa, Pak? Kita lagi asyik nih…..
Guru 1 : Waktunya sudah habis…..Dramanya sudah selesai.
Guru 2 : Betul!!!!
Seluruh siswa: Ooooooooohhh…..
Narator : (Naik ke panggung). Demikianlah penampilan kami. Kami mohon maaf kalau ada adegan atau dialog yang kurang berkenan. Semua ini murni bersifat hiburan. Kepada guru-guru, kami mohon maaf kalau terdapat banyak kekeliruan. Terima kasih kepada semuanya. Doakan agar kami dapat memberikan yang terbaik buat bangsa ini. Amin ya rabbal alamin.
Wassalaamualaikum wr.wb.
Jumat, 17 Juni 2011
HART- 1 DRAMA KOMEDI MUSIKAL
BABAK I
Intro music My Heart (instrument) – suara sedang
Cameraman berjalan mondar-mandir di panggung, membawa kamera yang di buat dari kardusdengan tulisan TIPI.
Lalu berdiri statis di sudut saat melihat sepasang sejoli memasuki ruangan.
Masuk sepasang Mudika (pria + wanita), mengambil tempat (duduk). Sang pria menyerahkan bunga yang di bawanya
kepada sang wanita. Back sound (instrument My Heart – suara dikecilkan)
Dialog di mulai
Pria : Dik! Boleh tanya ‘gak?
Wanita : Boleh aja! Mau tanya apa mas?
Pria : Itu lho! Mau tanya nama kamu sebenarnya siapa sih? Penasaran aza, habis, nama kamu singkat amat sih!
Wanita : Oh itu. Begini ceritanya. Waktu ibuku hamil aku, dia sedang sekali bercermin, Suka ngaca, terkadang
melalaikan tugas sehari-hari. Bapakku sering kesal dibuatnya, akhirnya aku dinamakan “Ngacawati”. Bagiku
nama tersebut terdengar aneh, makanya aku singkat aza biar keren gitu, menjadi “Aca”. Sekarang namaku
Aca. Keren kan!
Pria : Oh, gitu!
Wanita : Iya, mas. Kalau aku boleh tanya juga ‘gak?
Pria : Boleh aja. Mau tanya apa?
Wanita : Itu lho soal nama Mas. Sebenarnya nama lengkapnya apa sih?
Pria : Oh itu! Begini ceritanya. Sebenarnya Orangtuaku menamakanku Hartonowan. Bagiku nama tersebut
kurang komersil dan kurang keren gitu. Jadi aku singkat saja biar keerrreen dan kaya nama orang bule,
gitu. Jadi “Hart”. Nama ku yang keren “Hart”
Wanita : Oh, Mas Hart!
Intro musik My Heart (yang telah diselewengkan liriknya)
Sepasang Mudika tersebut menyanyikan lagu Mas Hart
Disini kau dan aku,
duduk berdua saja
Ingin aku teraktir kamu,
tapi ga’ punya uang.
Pernahkah kau mengutang
Waktu ga’ punya uang
Utangnya sama abang-abang
Di gerbang Pulo Gebang
Bila engkau ingin yang lain
Pasti sudah aku kerja’in
Sebisa mungkin, sebaik mungkin
asal ga’ pake’ uang
HART- 3
Panjikristo/2006
Uangnya buat beli semprong
Disuruh mamak waktu sedang molor
Janganlah marah, percaya saja
Apa yang dikatakan
Mas Hart, .... Mas Hart, ....Mas Hart .....
Wanita : Biar ‘gak punya uang, tapi khan mas punya gendang (sambil menepuk perut mas Hart)
Pria : Ah bisa aza adik ini.
Keduanya pergi meninggalkan tempat. Tanpa disadari keduanya, ada dua pasang mata menatap kemesraan mereka
dengan tatapan sedih. (Sutradara : kamera shoot close up wajahnya dari samping. Tapi tunggu dulu pake rohto
dulu biar ada kesan sedang menangis. Shoot yang lama dan foto untuk sampul VCD bajakan)
BABAK II
Instrumen : kehilangan (Christina – album OST Heart)
Narator : Wanita tersebut yang ternyata bernama Rapel sangat sedih, seperti di film, wanita yang sedih
ingin bermain bola basket sambil hujan-hujanan. Maka si Rapel ini juga main hujan-hujanan sambil bermain bola
............ bekel (karenan gak bisa main basket). Kemudian mengambil gitar dan memetiknya (kalo gak bisa main, ya
gaya aja). Tidak kedengaran suaranya. Mungkin instrumen bisu. Tiba-tiba masuklah seorang pemuda yang dari tadi
memperhatikan permainan gitar Rapel, sambil menyanyi.
Lagu : Menghitung Jari (Menghitung hari)
Menghitung jari, detik demi detik
Saat jari-jarimu yang lentik
Sedang memetik, gitar klasik
Terdengar asik
Suara gem’risik, air yang memercik
Mengiringimu bermain musik
Yang menggelitik, suara mesin tik
Terdengar antik
Jangan b’risik, jangan mengusik
Jika pemusik, bermain musik
Memang asik, mendengar musik
Musik, seorang pemusik
Rapel sangat terkejut melihat sang pria, lalu bertanya
Rapel : Siapa namamu?
Pria : (sambil berlalu) ......... Irwansyah
Rapel : Ooh... Irwansyaaaahhhh......(Tiba-tiba dia sadar bahwa dia sedang bermimpi). Melihat jam tapi masih
terlalu pagi untuk bangun dari tidur. Akhirnya dia menyanyi
Lagu : Sampai Menutup Mata
HART- 4
Panjikristo/2006
Bangun di pagi buta
Karena mimpi Irwansyah
Detik demi detik ku hitung
Mengapa ku bangun pagi
Oh, Tuhan ku pinta dia
Ada dalam mimpiku lagi
Takkan ku marahi dia
Hukum aku bila terjadi
Aku tak mudah dapat mimpi lagi
Aku tak mudah untuk bercerita
Aku tak mudah mengatakan aku suka c’rita
Senandungku hanya untuk dia
Tirakatku hanya untuk dia
Tiada dusta sumpah ku crita
Sampai ku menutup mata…
Ceritaku sampai tidur tutup mata
Suara Telp/ SMS
Rapel : Ah, baru baru tidur lagi. Ganggu aja nih HP. Hallo.... ..Ya! Aku ingat nanti jam 10 pagi kan. Di rumah Bapak
Markus. Ok! Aku akan datang. Tapi sekarang aku mau tidur sebentar lagi.
Rapel : Sudah lama aku gak kumpul-kumpul sama Mudika. Semua gara-gara Mas HART. Sebaiknya aku kembali
kumpul dengan Mudika dan melupakan Mas HART.
BABAK III
Narator : Di tempat Pak Markus sebagian Mudika (Muda-mudi Katolik) sudah berkumpul untuk merayakan
Natal bersama dengan lingkungan. Kebetulan untuk tahun ini Mudika ditunjuk sebagai Panitia Pelaksana Natal.
Mereka sangat gembira dan bernyanyi-nyanyi ketika Rapel berjalan menuju tempat pertemuan dan diketahui oleh
Mudika. Mereka menyambut kedatangan Rapel dengan sebuah nyanyian.
Lagu : Bersama Mudika (berdua denganmu)
Lihat kawan disana
Berjalan datang kemari
Pasti dia pun tahu
Ada pertemuan disini
Dalam suka dan ceria
Cepat, cepatlah kemari
Bersama Mudika, Pasti lebih baik
Aku yakin itu
Bila sendiri pasti gigit jari
Juga makan hati
HART- 5
Panjikristo/2006
Kemudian setiap mudika saling berjabatan tangan, mengucapkan nama. Dan anehnya setiap pria yang disalami
Rapel, mereka menambahkan kata ...syah di belakang namanya.... misalnya jokosyah, udinsyah, ningsihsyah... tapi
tiadak ada yang bernama irwansyah. tiba-tiba seorang mudika (pria) bernyanyi
Lagu : Hari ini, cicipi dan seterusnya (Hari ini, esok dan seterusnya)
Hari ini aku senang sekali,
karena banyak makanan disini
Terus terang sudah tiga hari
Perut kosongku ini tidak terisi
Minta, minta, minta
Aku mau minta
Tambah lagi dan sedikit lagi
Aku cicipi makanan disini
Hingga rasanya perutku ini
Sudah tak muat lagi untuk diisi
Bahagia (kenyangnya)
Para Mudika tertawa melihat sang pria kekeyangan sambil meringis memegangi perutnya. “Makanya jangan
gembul!” sahut mereka serempak. Rapel sangat senang melihat keceriaan disana, lalu ia pun bernyanyi (bersama
teman-temanya)
Lagu : Teman-temanku (perempuanku)
biarkan aku di sini untukmu
aku hanya ingin menghibur hari ini
hari yg pasti menyenangkan untukmu
dan tentu untukku
biarkan di sini aku bernyanyi
hanya untukku dan untuk menghibur kamu
dan aku yakin senyummu tulus dan jujur
hanya untukku
Teman-temanku, Kau sahabatku
Tak mungkin bisa bila aku jauh darimu
Bisa gila, ku pasti sedih
Ku senang bila engkau ada
Teman-temanku
Semakin lama semakin ku tahu
maksud hati tak hanya menemanimu
ku ingin bersama selalu
kau sahabatku
Mas HART datang bersama ACA. Namun Rapel tidak terpengaruh. Emangnye Rapel pikirin. Mereka saling
bersalaman.
HART- 6
Panjikristo/2006
Kini mudika telah kumpul semua. Mereka semua bergembira. Tidak ada lagi sakit hati. Yang ada kegembiraan dan
keceriaan. Mereka bernyanyi bersama.
Lagu : Pencinta Mudika (Pecinta Wanita)
Kutemukan dalam pencarian
Teman sejati dalam hidupku
Kurang lebih seperti mudika
Ku harap engkaupun begitu
Ku tak mau menyangsikannya
Pasti gembira bila bersama
Biar engkau rasakan sendiri
Betapa gembira hatiku
Kami ini adalah Mudika
Thomas Aquino tiga
Berwajah tampan dan manis-manis
Bertingkah laku pun juga manis
Kami memang pencinta Mudika
Thomas Aquino tiga
Nyanyi dan tari pun kami bisa
Berdoa dan juga membaca kitab suci
Kamilah pencinta mudika
CREDIT TITTLE
Mudika bernyanyi bersama-sama sambil menyanyikan “Bersama Mudika”. Secara bergantian setiap mudika
memperkenalkan diri (sambil bergaya) sebagai pemain dengan membawa papan namanya masing-masing, sebagai
berikut :
............ sebagai Mas HART
........... sebagai ACA
............. sebagai RAPEL
................ sebagai IRWANSYAH
di dukung oleh TEATER MUDIKA Thomas Aquino 3
NASKAH dan SUTRADARA
panjikristo
Selesai
Catatan :
Semua lagu adalah “OST – Heart” yang diplesetkan oleh panjikristo untuk kepentingan Drama Komedi Musikal
yang akan dibawakan oleh mudika lingkungan Thomas Aquino3 dan tidak untuk disebarluaskan. Naskah ini untuk
Kalangan Sendiri. Dan tidak untuk di komersilkan.
HART- 7
Panjikristo/2006
Property list : Kamera besar (dibuat dari dus aja), Handicam (bikin aja pake dus bekas), setangkai bunga, bola
bekel dan bijinya, gitar, HP, sepotong kue, papan nama Tokoh, Tulisan “Rapel mengintip dan menangis” - “Rapel
sedang sedih” – “Sedang Hujan Deras” – “Rumah Bapak Markus, dll
Urutan Teknis Drama (Komedi) Musikal ‘HART’
BABAK I
2 buah kursi ditaruh dipanggung (oleh petugas). Kemudian petugas ybs menunjukkan papan : DI SEBUAH
TAMAN
Intro : track 1: Musik instrumen my Heart (volume sedang)
Kameramen masuk mengambil gambar sekeliling, kemudian statis
Mengarahkan kamera ke pembawa papan nama
Masuk pembawa papan nama (dengan gaya melenggak-lenggok) : BABAK I berputar lalu masuk kembali.
Pencatat script maju ke panggung : Klik. (suara sutradara: Camera, Action!)
Sepasang Mudika masuk, berjalan berkeliling. Berdiri berhadapan, sang pria menyerahkan setangkai
bunga/boneka/ atau apa saja kepada sang wanita
Mengambil posisi duduk
Interupsi dari Sutradara (Cut!, Cut! Ekpresinya mana? ..... Ok. Camera, Action!)
Volume (backsound instrumen My Heart dikecilkan)
Dialog dimulai ....................hingga kalimat, “Oh, Mas Heart”
Musik : track 2 – My Heart (volume sedang), Sepasang Mudika bernyanyi, kamera statis
Mendekati akhir lagu, Rapel mulai masuk di sudut memperhatikan keduanya.
Selesai menyanyi, disambung dialog singkat kedua pasangan. Lalu mereka berdiri,berjalan turun panggung
Musik: Track 3 (kehilangan) – volume sedang
Kamera diarahkan ke belakang rapel. Rapel menengok ke Samping menahan tangis. Interupsi sejenak,
pakai obat mata. (Sutradara : Camera, Close up!)
Seorang petugas maju membawa papan nama : SEDANG SEDIH
Lagu mengalun sayup-sayup
BABAK II
Musik masih mengalun
Pencatat Script maju : KLIK! (camera, Action!)
Masuk pembawa papan nama (dengan gaya melenggak-lenggok) : BABAK II berputar lalu masuk kembali.
Petugas masuk membawa papan nama : SEDANG TURUN HUJAN DERAS
Rapel berjalan berkeliling, mengambil Bola (Basket/ Sepak atau bola apa saja yg seukuran), derible
sebentar, tapi karena tidak bisa lalu dia menaruh bola tersebut lalu mengambil bola bekel dan bermain
sendirian.
Narator membacakan illustrasi cerita
Rapel mengambil gitar, memainkan atau bergaya. Kamera mengarah ke Rapel.
Masuk IRWANSYAH memperhatikan jari-jari Rapel yang sedang memainkan gitar.
Musik : Track 4 (Menghitung Hari), Irwanyah menyanyikan menghitung Jari Kamera mengarah ke
Irwansyah.
Selesai nyanyi, dialog singkat antar keduannya
Musik : Track 5 (Sampai Menutup mata) – Rapel Menyanyi sambil duduk. Dibantu oleh para wanita
dibelakang panggung). Kamera mengarah ke Rapel
Selesai nyanyi Rapel menguap, dan ingin tidur lagi namun HP nya bunyi. Ada telpon. Dialog singkat di telpon
Rapel berbicara sendiri dan melamun. Gak jadi tidur lagi.
HART- 8
Panjikristo/2006
BABAK III
Petugas maju membawa papan nama : DI RUMAH BAPAK MARKUS (berdiri diam). Kamera mengarah
tulisan tersebut.
Pencatat Script maju : KLIK! (Sutradara: camera, Action!)
Masuk pembawa papan nama (dengan gaya melenggak-lenggok) : BABAK III berputar lalu masuk kembali.
Bersama dengan petugas pertama
Narator membacakan illustrasi cerita
Para Mudika sudah berkumpul di sisi panggung, mereka melihat Rapel datang dari sisi yang lain. Salah
seorang melihat kedatangan Rapel dan berkata, “Lihat Rapel telah datang!”
Musik : Track 6 (Berdua lebih baik). Bernyanyi bersama-sama - lagu Bersama Mudika - sambil bergaya
(tapi jangan terlalu banyak gerak – hemat tenaga untuk akhir acara). Kamera stand by – jangan banyak
gerak
Selesai nyanyi mereka saling berjabatan tangan. Berkenalan
Seorang Mudika masuk
Musik : Track 7 (Hari ini, Esok ....) – seseorang tersebut bernyanyi “Hari ini, Cicipi....” (dibantu deh oleh
yang lainnya). Kamera Stand By
Ejekan singkat dan tertawa.
Musik : Track 8 (Perempuanku) – Nyanyi bersama “Teman-temanku”. Jangan terlalu banyak gaya, hemat
tenaga. Gitaris sapu lidi terlibat disana saat break musik. Kamera Stand by, sekali-kali boleh ikut goyang
tapi jangan kebanyakan.
Selesai nyanyi, Mas Hart Masuk dgn Acha, berkenalan dst
Musik : Track 9 (Pencinta Wanita) – Nyanyi bersama “Pencinta Mudika”. Jangan terlalu banyak gaya,
hemat tenaga. Gitaris sapu lidi terlibat disana saat break musik. Kamera Stand by, sekali-kali boleh ikut
goyang tapi jangan kebanyakan.
Selesai nyanyi, mereka mematung sambil bergaya
PENUTUP
Musik : Track 10 (berdua Lebih Baik). Lagu diawali dengan masuknya Para Pemain untuk memperkenalkan
diri : .... sebagai Mas Hart, ........... Acha, ........... Rapel, ........... Irwansyah, ........... Narator, ........... Kameramen,
............. Pencatat Skrip, ..... Pembawa Papan Nama, Sutradara Dst, di dukung oleh ....... Teater Mudika
Thomas Aquino 3
Nyanyi bersama “Bersama Mudika”. Dengan gaya, Gitaris sapu lidi terlibat disana saat break musik.
Kamera Stand by, sekali-kali boleh ikut goyang tapi jangan kebanyakan.
Selesai nyanyi, mereka mematung sambil bergaya
Bernyanyi “We wish you a Merry Christmas” bersama-sama
Seorang Mudika mengangkat tulisan “S E L E S A I”
* * *
Intro music My Heart (instrument) – suara sedang
Cameraman berjalan mondar-mandir di panggung, membawa kamera yang di buat dari kardusdengan tulisan TIPI.
Lalu berdiri statis di sudut saat melihat sepasang sejoli memasuki ruangan.
Masuk sepasang Mudika (pria + wanita), mengambil tempat (duduk). Sang pria menyerahkan bunga yang di bawanya
kepada sang wanita. Back sound (instrument My Heart – suara dikecilkan)
Dialog di mulai
Pria : Dik! Boleh tanya ‘gak?
Wanita : Boleh aja! Mau tanya apa mas?
Pria : Itu lho! Mau tanya nama kamu sebenarnya siapa sih? Penasaran aza, habis, nama kamu singkat amat sih!
Wanita : Oh itu. Begini ceritanya. Waktu ibuku hamil aku, dia sedang sekali bercermin, Suka ngaca, terkadang
melalaikan tugas sehari-hari. Bapakku sering kesal dibuatnya, akhirnya aku dinamakan “Ngacawati”. Bagiku
nama tersebut terdengar aneh, makanya aku singkat aza biar keren gitu, menjadi “Aca”. Sekarang namaku
Aca. Keren kan!
Pria : Oh, gitu!
Wanita : Iya, mas. Kalau aku boleh tanya juga ‘gak?
Pria : Boleh aja. Mau tanya apa?
Wanita : Itu lho soal nama Mas. Sebenarnya nama lengkapnya apa sih?
Pria : Oh itu! Begini ceritanya. Sebenarnya Orangtuaku menamakanku Hartonowan. Bagiku nama tersebut
kurang komersil dan kurang keren gitu. Jadi aku singkat saja biar keerrreen dan kaya nama orang bule,
gitu. Jadi “Hart”. Nama ku yang keren “Hart”
Wanita : Oh, Mas Hart!
Intro musik My Heart (yang telah diselewengkan liriknya)
Sepasang Mudika tersebut menyanyikan lagu Mas Hart
Disini kau dan aku,
duduk berdua saja
Ingin aku teraktir kamu,
tapi ga’ punya uang.
Pernahkah kau mengutang
Waktu ga’ punya uang
Utangnya sama abang-abang
Di gerbang Pulo Gebang
Bila engkau ingin yang lain
Pasti sudah aku kerja’in
Sebisa mungkin, sebaik mungkin
asal ga’ pake’ uang
HART- 3
Panjikristo/2006
Uangnya buat beli semprong
Disuruh mamak waktu sedang molor
Janganlah marah, percaya saja
Apa yang dikatakan
Mas Hart, .... Mas Hart, ....Mas Hart .....
Wanita : Biar ‘gak punya uang, tapi khan mas punya gendang (sambil menepuk perut mas Hart)
Pria : Ah bisa aza adik ini.
Keduanya pergi meninggalkan tempat. Tanpa disadari keduanya, ada dua pasang mata menatap kemesraan mereka
dengan tatapan sedih. (Sutradara : kamera shoot close up wajahnya dari samping. Tapi tunggu dulu pake rohto
dulu biar ada kesan sedang menangis. Shoot yang lama dan foto untuk sampul VCD bajakan)
BABAK II
Instrumen : kehilangan (Christina – album OST Heart)
Narator : Wanita tersebut yang ternyata bernama Rapel sangat sedih, seperti di film, wanita yang sedih
ingin bermain bola basket sambil hujan-hujanan. Maka si Rapel ini juga main hujan-hujanan sambil bermain bola
............ bekel (karenan gak bisa main basket). Kemudian mengambil gitar dan memetiknya (kalo gak bisa main, ya
gaya aja). Tidak kedengaran suaranya. Mungkin instrumen bisu. Tiba-tiba masuklah seorang pemuda yang dari tadi
memperhatikan permainan gitar Rapel, sambil menyanyi.
Lagu : Menghitung Jari (Menghitung hari)
Menghitung jari, detik demi detik
Saat jari-jarimu yang lentik
Sedang memetik, gitar klasik
Terdengar asik
Suara gem’risik, air yang memercik
Mengiringimu bermain musik
Yang menggelitik, suara mesin tik
Terdengar antik
Jangan b’risik, jangan mengusik
Jika pemusik, bermain musik
Memang asik, mendengar musik
Musik, seorang pemusik
Rapel sangat terkejut melihat sang pria, lalu bertanya
Rapel : Siapa namamu?
Pria : (sambil berlalu) ......... Irwansyah
Rapel : Ooh... Irwansyaaaahhhh......(Tiba-tiba dia sadar bahwa dia sedang bermimpi). Melihat jam tapi masih
terlalu pagi untuk bangun dari tidur. Akhirnya dia menyanyi
Lagu : Sampai Menutup Mata
HART- 4
Panjikristo/2006
Bangun di pagi buta
Karena mimpi Irwansyah
Detik demi detik ku hitung
Mengapa ku bangun pagi
Oh, Tuhan ku pinta dia
Ada dalam mimpiku lagi
Takkan ku marahi dia
Hukum aku bila terjadi
Aku tak mudah dapat mimpi lagi
Aku tak mudah untuk bercerita
Aku tak mudah mengatakan aku suka c’rita
Senandungku hanya untuk dia
Tirakatku hanya untuk dia
Tiada dusta sumpah ku crita
Sampai ku menutup mata…
Ceritaku sampai tidur tutup mata
Suara Telp/ SMS
Rapel : Ah, baru baru tidur lagi. Ganggu aja nih HP. Hallo.... ..Ya! Aku ingat nanti jam 10 pagi kan. Di rumah Bapak
Markus. Ok! Aku akan datang. Tapi sekarang aku mau tidur sebentar lagi.
Rapel : Sudah lama aku gak kumpul-kumpul sama Mudika. Semua gara-gara Mas HART. Sebaiknya aku kembali
kumpul dengan Mudika dan melupakan Mas HART.
BABAK III
Narator : Di tempat Pak Markus sebagian Mudika (Muda-mudi Katolik) sudah berkumpul untuk merayakan
Natal bersama dengan lingkungan. Kebetulan untuk tahun ini Mudika ditunjuk sebagai Panitia Pelaksana Natal.
Mereka sangat gembira dan bernyanyi-nyanyi ketika Rapel berjalan menuju tempat pertemuan dan diketahui oleh
Mudika. Mereka menyambut kedatangan Rapel dengan sebuah nyanyian.
Lagu : Bersama Mudika (berdua denganmu)
Lihat kawan disana
Berjalan datang kemari
Pasti dia pun tahu
Ada pertemuan disini
Dalam suka dan ceria
Cepat, cepatlah kemari
Bersama Mudika, Pasti lebih baik
Aku yakin itu
Bila sendiri pasti gigit jari
Juga makan hati
HART- 5
Panjikristo/2006
Kemudian setiap mudika saling berjabatan tangan, mengucapkan nama. Dan anehnya setiap pria yang disalami
Rapel, mereka menambahkan kata ...syah di belakang namanya.... misalnya jokosyah, udinsyah, ningsihsyah... tapi
tiadak ada yang bernama irwansyah. tiba-tiba seorang mudika (pria) bernyanyi
Lagu : Hari ini, cicipi dan seterusnya (Hari ini, esok dan seterusnya)
Hari ini aku senang sekali,
karena banyak makanan disini
Terus terang sudah tiga hari
Perut kosongku ini tidak terisi
Minta, minta, minta
Aku mau minta
Tambah lagi dan sedikit lagi
Aku cicipi makanan disini
Hingga rasanya perutku ini
Sudah tak muat lagi untuk diisi
Bahagia (kenyangnya)
Para Mudika tertawa melihat sang pria kekeyangan sambil meringis memegangi perutnya. “Makanya jangan
gembul!” sahut mereka serempak. Rapel sangat senang melihat keceriaan disana, lalu ia pun bernyanyi (bersama
teman-temanya)
Lagu : Teman-temanku (perempuanku)
biarkan aku di sini untukmu
aku hanya ingin menghibur hari ini
hari yg pasti menyenangkan untukmu
dan tentu untukku
biarkan di sini aku bernyanyi
hanya untukku dan untuk menghibur kamu
dan aku yakin senyummu tulus dan jujur
hanya untukku
Teman-temanku, Kau sahabatku
Tak mungkin bisa bila aku jauh darimu
Bisa gila, ku pasti sedih
Ku senang bila engkau ada
Teman-temanku
Semakin lama semakin ku tahu
maksud hati tak hanya menemanimu
ku ingin bersama selalu
kau sahabatku
Mas HART datang bersama ACA. Namun Rapel tidak terpengaruh. Emangnye Rapel pikirin. Mereka saling
bersalaman.
HART- 6
Panjikristo/2006
Kini mudika telah kumpul semua. Mereka semua bergembira. Tidak ada lagi sakit hati. Yang ada kegembiraan dan
keceriaan. Mereka bernyanyi bersama.
Lagu : Pencinta Mudika (Pecinta Wanita)
Kutemukan dalam pencarian
Teman sejati dalam hidupku
Kurang lebih seperti mudika
Ku harap engkaupun begitu
Ku tak mau menyangsikannya
Pasti gembira bila bersama
Biar engkau rasakan sendiri
Betapa gembira hatiku
Kami ini adalah Mudika
Thomas Aquino tiga
Berwajah tampan dan manis-manis
Bertingkah laku pun juga manis
Kami memang pencinta Mudika
Thomas Aquino tiga
Nyanyi dan tari pun kami bisa
Berdoa dan juga membaca kitab suci
Kamilah pencinta mudika
CREDIT TITTLE
Mudika bernyanyi bersama-sama sambil menyanyikan “Bersama Mudika”. Secara bergantian setiap mudika
memperkenalkan diri (sambil bergaya) sebagai pemain dengan membawa papan namanya masing-masing, sebagai
berikut :
............ sebagai Mas HART
........... sebagai ACA
............. sebagai RAPEL
................ sebagai IRWANSYAH
di dukung oleh TEATER MUDIKA Thomas Aquino 3
NASKAH dan SUTRADARA
panjikristo
Selesai
Catatan :
Semua lagu adalah “OST – Heart” yang diplesetkan oleh panjikristo untuk kepentingan Drama Komedi Musikal
yang akan dibawakan oleh mudika lingkungan Thomas Aquino3 dan tidak untuk disebarluaskan. Naskah ini untuk
Kalangan Sendiri. Dan tidak untuk di komersilkan.
HART- 7
Panjikristo/2006
Property list : Kamera besar (dibuat dari dus aja), Handicam (bikin aja pake dus bekas), setangkai bunga, bola
bekel dan bijinya, gitar, HP, sepotong kue, papan nama Tokoh, Tulisan “Rapel mengintip dan menangis” - “Rapel
sedang sedih” – “Sedang Hujan Deras” – “Rumah Bapak Markus, dll
Urutan Teknis Drama (Komedi) Musikal ‘HART’
BABAK I
2 buah kursi ditaruh dipanggung (oleh petugas). Kemudian petugas ybs menunjukkan papan : DI SEBUAH
TAMAN
Intro : track 1: Musik instrumen my Heart (volume sedang)
Kameramen masuk mengambil gambar sekeliling, kemudian statis
Mengarahkan kamera ke pembawa papan nama
Masuk pembawa papan nama (dengan gaya melenggak-lenggok) : BABAK I berputar lalu masuk kembali.
Pencatat script maju ke panggung : Klik. (suara sutradara: Camera, Action!)
Sepasang Mudika masuk, berjalan berkeliling. Berdiri berhadapan, sang pria menyerahkan setangkai
bunga/boneka/ atau apa saja kepada sang wanita
Mengambil posisi duduk
Interupsi dari Sutradara (Cut!, Cut! Ekpresinya mana? ..... Ok. Camera, Action!)
Volume (backsound instrumen My Heart dikecilkan)
Dialog dimulai ....................hingga kalimat, “Oh, Mas Heart”
Musik : track 2 – My Heart (volume sedang), Sepasang Mudika bernyanyi, kamera statis
Mendekati akhir lagu, Rapel mulai masuk di sudut memperhatikan keduanya.
Selesai menyanyi, disambung dialog singkat kedua pasangan. Lalu mereka berdiri,berjalan turun panggung
Musik: Track 3 (kehilangan) – volume sedang
Kamera diarahkan ke belakang rapel. Rapel menengok ke Samping menahan tangis. Interupsi sejenak,
pakai obat mata. (Sutradara : Camera, Close up!)
Seorang petugas maju membawa papan nama : SEDANG SEDIH
Lagu mengalun sayup-sayup
BABAK II
Musik masih mengalun
Pencatat Script maju : KLIK! (camera, Action!)
Masuk pembawa papan nama (dengan gaya melenggak-lenggok) : BABAK II berputar lalu masuk kembali.
Petugas masuk membawa papan nama : SEDANG TURUN HUJAN DERAS
Rapel berjalan berkeliling, mengambil Bola (Basket/ Sepak atau bola apa saja yg seukuran), derible
sebentar, tapi karena tidak bisa lalu dia menaruh bola tersebut lalu mengambil bola bekel dan bermain
sendirian.
Narator membacakan illustrasi cerita
Rapel mengambil gitar, memainkan atau bergaya. Kamera mengarah ke Rapel.
Masuk IRWANSYAH memperhatikan jari-jari Rapel yang sedang memainkan gitar.
Musik : Track 4 (Menghitung Hari), Irwanyah menyanyikan menghitung Jari Kamera mengarah ke
Irwansyah.
Selesai nyanyi, dialog singkat antar keduannya
Musik : Track 5 (Sampai Menutup mata) – Rapel Menyanyi sambil duduk. Dibantu oleh para wanita
dibelakang panggung). Kamera mengarah ke Rapel
Selesai nyanyi Rapel menguap, dan ingin tidur lagi namun HP nya bunyi. Ada telpon. Dialog singkat di telpon
Rapel berbicara sendiri dan melamun. Gak jadi tidur lagi.
HART- 8
Panjikristo/2006
BABAK III
Petugas maju membawa papan nama : DI RUMAH BAPAK MARKUS (berdiri diam). Kamera mengarah
tulisan tersebut.
Pencatat Script maju : KLIK! (Sutradara: camera, Action!)
Masuk pembawa papan nama (dengan gaya melenggak-lenggok) : BABAK III berputar lalu masuk kembali.
Bersama dengan petugas pertama
Narator membacakan illustrasi cerita
Para Mudika sudah berkumpul di sisi panggung, mereka melihat Rapel datang dari sisi yang lain. Salah
seorang melihat kedatangan Rapel dan berkata, “Lihat Rapel telah datang!”
Musik : Track 6 (Berdua lebih baik). Bernyanyi bersama-sama - lagu Bersama Mudika - sambil bergaya
(tapi jangan terlalu banyak gerak – hemat tenaga untuk akhir acara). Kamera stand by – jangan banyak
gerak
Selesai nyanyi mereka saling berjabatan tangan. Berkenalan
Seorang Mudika masuk
Musik : Track 7 (Hari ini, Esok ....) – seseorang tersebut bernyanyi “Hari ini, Cicipi....” (dibantu deh oleh
yang lainnya). Kamera Stand By
Ejekan singkat dan tertawa.
Musik : Track 8 (Perempuanku) – Nyanyi bersama “Teman-temanku”. Jangan terlalu banyak gaya, hemat
tenaga. Gitaris sapu lidi terlibat disana saat break musik. Kamera Stand by, sekali-kali boleh ikut goyang
tapi jangan kebanyakan.
Selesai nyanyi, Mas Hart Masuk dgn Acha, berkenalan dst
Musik : Track 9 (Pencinta Wanita) – Nyanyi bersama “Pencinta Mudika”. Jangan terlalu banyak gaya,
hemat tenaga. Gitaris sapu lidi terlibat disana saat break musik. Kamera Stand by, sekali-kali boleh ikut
goyang tapi jangan kebanyakan.
Selesai nyanyi, mereka mematung sambil bergaya
PENUTUP
Musik : Track 10 (berdua Lebih Baik). Lagu diawali dengan masuknya Para Pemain untuk memperkenalkan
diri : .... sebagai Mas Hart, ........... Acha, ........... Rapel, ........... Irwansyah, ........... Narator, ........... Kameramen,
............. Pencatat Skrip, ..... Pembawa Papan Nama, Sutradara Dst, di dukung oleh ....... Teater Mudika
Thomas Aquino 3
Nyanyi bersama “Bersama Mudika”. Dengan gaya, Gitaris sapu lidi terlibat disana saat break musik.
Kamera Stand by, sekali-kali boleh ikut goyang tapi jangan kebanyakan.
Selesai nyanyi, mereka mematung sambil bergaya
Bernyanyi “We wish you a Merry Christmas” bersama-sama
Seorang Mudika mengangkat tulisan “S E L E S A I”
* * *
Langganan:
Postingan (Atom)